Gubernur, Bupati/Walikota Setengah Dewa

22 05 2011

Apa yang dikenang masyarakat Indonesia, ketika mantan Presiden Indonesia Soeharto berkuasa. Jalan-jalan mulus dari jalan negara hingga jalan kabupaten, program listrik masuk desa, keamanan dan kenyaman mantap dan lainnnya.

Kenangan itu tidak ilusi semata, berdasarkan hasil survey baru-baru ini tidaklah mengejutkan kita semua, kalau menempatkan Soeharto sebagai Presiden Indonesia yang paling berhasil.

Hasil survey tersebut tentu saja mendapat tanggapan pro dan kontra, terlepas dari semua itu ambil hikmahnya saja untuk cermin bagi pemimpin saat ini mulai dari presiden, gubernur, walikota/bupati.

Khusus di Provinsi Jambi, beberapa bupati/ walikota akan dilantik, setelah memenangkan Pemilukada di daerahnya masing-masing. Apa yang dilakukan Soeharto bisa menjadi contoh, tidak perlu muluk-muluk dengan visi dan misi yang sangat fantastik.

Salah satu yang sering dikeluhkan masyarakat buruknya kondisi jalan terutama jalan-jalan kabupaten dan provinsi. Kalau para pemimpin itu ingin menjadi “setengah dewa” fokus masalah jalan ini. Satu sampai dua tahun menjadi pemimpin persoalan ini sudah selesai, memperbaiki jalan yang rusak terutama ke sentra-sentra pertanian dan perkebunan.

Kalaulah jalan ini mulus ekonomi masyarakat dengan sendirinya akan terangkat, apalagi sebagian masyarakat Jambi hidupnya di sector perkebunan kelapa sawit dan karet serta pertanian lainnnya. Mereka akan mudah dan tidak menambah biaya untuk membawa hasil perkebunan ke pasar terdekat atau ke Kota Jambi.

Ambil contoh saja, kondisi jalan-jalan di Kota Jambi sendiri banyak yang rusak, itu terjadi di pusat pemerintahan. Bagaimana jalan-jalan kabupaten yang nun jauh di sana. Pemandangan yang biasa, ketika petani sawit harus berhari-hari membawa buah sawitnya ke pabrik terdekat.

Selama ini pemerintah kota dan kabupaten sudah berbuat untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak ini, tapi yang terjadi, bulan ini diperbaiki beberapa bulan ke depan hancur lagi. Salahnya tidak ada pengawasan, karena proyek jalan dijadikan proyek balas budi.

Persoalan ini sangat sederhana, perbaikan yang dilakukan asal jadi. Karena sebagian besar yang melakukan pekerjaan tidak kontraktor yang berpengalaman, banyak kontraktor dadakan.

Seharusnya, kalaulah kepala daerah membagi-bagi proyek untuk orang –orang yang membantu saat Pemilukada. Khusus untuk jalan berikanlah kepada mereka yang memiliki alat dan berpengalaman. Para birokrasi yang mengurusnya jangan terlalu banyak memotong nilai proyeknya.

Sang kepala daerah harus mengawasi langsung dan mencek ke lapangan, katakan jangan main-main dalam mengerjakan jalan ini, kerjakan sesuai dengan perencanaan, jangan pikirkan untuk saya. Kalau ini dilakukan, Insya Allah beberapa tahun ke depan, kita akan melihat jalan-jalan di Kota Jambi dan jalan-jalan kabupaten akan mulus.

Bagi sang kepala daerah ratingnya akan naik dengan sendirinya, warga akan mengatakan. “ Selama lima tahun bapak ini jadi walikota/bupati/ gubernur jalan di daerah kito bagus.” yang lain akan menyambung “Kito pilih lagi bapak ini untuk jabatan kedua, mudahan jugo kesejahteraan kito biso naik.”. Ditimpali lagi oleh Iwan Fals dalam sebuah lirik lagunya.” Manusia Setengah Dewa”( Mursyid sonsang)